Posted by hendi in
0
komentar
Ternyata Pimpinan DPR Juga Sering Membolos
VIVAnews - Anggota Fraksi Golkar Gandung Pardiman menyatakan bahwa pimpinan DPR juga tak lepas dari kesalahan seperti membolos. Gandung pun bertanya secara terbuka di rapat paripurna DPR.
"Pimpinan, saya mau tanya. Kenapa selama ini, sidang paripurna DPR tidak pernah dipimpin lengkap oleh ke lima pimpinan dewan? Seperti hari ini, umumnya yang memimpin sidang hanya satu atau dua orang pimpinan saja. Itu artinya, pimpinan DPR juga sering membolos dalam sidang," kata Gandung dalam interupsinya di rapat paripurna DPR Kamis, 29 Juni ini.
Ia mengingatkan, kedudukan pimpinan dan anggota DPR adalah setara, sehingga anggota pun berhak mengetahui alasan ketidakhadiran pimpinan dalam sidang. "Pimpinan yang sok aktif, apa bedanya pimpinan dengan anggota? Kalau anggota tidak hadir, kami dikejar-kejar seperti maling. Tapi kalau pimpinan tidak. Jangan begitu caranya," kata Gandung lagi.
Gandung juga mempertanyakan kewenangan Sekretariat Jenderal DPR RI yang mengumumkan nama-nama anggota dewan yang tidak menghadiri sidang paripurna kepada pers. "Mestinya nama pimpinan juga diumumkan sekalian, bukan hanya nama anggota. Ada pembunuhan karakter di sini," ujarnya mengeluarkan unek-uneknya di hadapan forum paripurna DPR.
Senada dengan Gandung, anggota Fraksi Golkar lainnya, Tantowi Yahya, juga mendesak kesekjenan untuk mengklarifikasi dan membersihkan nama beberapa anggota DPR tertentu yang menjadi korban akibat diumumkannya nama-nama mereka sebagai pembolos tanpa klarifikasi ke pihak fraksi terlebih dahulu.
"Ini memang character assasination. Seharusnya kesekjenan mengklarifikasi lebih dulu anggota-anggota yang secara administratif tidak menghadiri sidang. Rekan saya (Agus Gumiwang Kartasasmita) bahkan dianggap membolos empat kali. Padahal, ia tidak hadir karena dua kali izin dan dua kali sakit. Jadi, informasi kesekjenan ini tidak akurat," Tantowi memprotes.
Menanggapi hujan protes dari para anggotanya, pimpinan sidang sekaligus Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menjelaskan bahwa kesekjenan tidak pernah memberikan data-data presensi anggota kepada pers. "Ini pintar-pintarnya teman-teman pers saja," kata Priyo kalem.
Ia juga mengatakan, saat ini Ketua DPR Marzuki Alie dan pimpinan dewan lain tidak dapat menghadiri sidang paripurna karena mereka sedang menerima Duta Besar Aljazair dan perwakilan parlemen Afrika Selatan.
Sidang paripurna dibuka dengan dihadiri oleh 295 anggota dari total 560 anggota. Tingkat kehadiran anggota Fraksi Demokrat adalah 85 dari total 148 anggota, Golkar 54 dari 106 anggota, PDIP 52 dari 94 anggota, PKS 25 dari 57 anggota, PAN 20 dari 46 anggota, PPP 18 dari 38 anggota, PKB 12 dari 28 anggota, Gerindra 18 dari 26 anggota, dan Hanura 13 dari 17 anggota. Namun jumlah ini masih terus bertambah, karena sebagian anggota dewan datang terlambat.